bk

bk

Senin, 29 Juni 2015



MEDIA LAYANAN INFORMASI BK
            Menurut Winkel (2005 : 134) Layanan informasi bertujuan agar individu (siswa) mengetahui, menguasai informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Selain itu, apabila merujuk kepada fungsi pemahaman, layanan informasi bertujuan agar individu memahami berbagai informasi dengan segala seluk-beluknya. Penguasaan akan berbagai informasi dapat digunakan untuk mencegah timbulnya masalah, pemecahan suatu masalah, untuk memelihara dan mengembangkan potensi individu serta memungkinkan individu (peserta layanan) yang bersangkutan membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya.
            Layanan informasi juga bertujuan untuk pengembangan kemandirian. Pemahaman dan oenguasaan individu terhadap informasi yang diperlukannya akan memungkinkan individu:
a)      Mampu memahami diri dan menerima diri dan lingkungannya secara objektif,        positif dan dinamis.
b)      Mengambil keputusan
c)      Mengarahkan diri untuk kegiatan-kegiatan yang berguna sesuai dengan keputusan yang diambil, dan
d)     Mengaktualisasikan secara terintegrasi

     Penyampaian informan bisa dilakukan melalui media tertentu seperti alat peraga, media tertulis, media gambar, poster dan media elektronik seperti radio, tape, recorder, film, televisi, internet, dan lainya. Dengan perkataan lain, penyampaian informasi bisa melalui media nonelektronik dan elektronik.

Manfaat Media
     Pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Pengetahuan yang diberikan secara verbal akan menimbulkan verbalisme artinya siswa hanya akan mengetahui kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung didalamnyahal semacam ini akan menuimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu maka sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih kongkrit, pesan yang disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. Menurut nursalim (2010 : 9) secara umum media mempuyai kegunanaan :
1.      Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra
3.      Menimbulkan gairah dan minat siswa, interaksi langsung antara guru bimbingan dan konseling bersama siswa.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar